Janji

Barangkali sedih menutup semua celah hatimu, juga bahagia yang masih seringkali kau pertanyakan wujudnya. Dalam hatimu berkecamuk segala bentuk gelisah juga amarah sementara terus hidup tetap kau pilih meski mengakhirinya adalah jangkauan terdekatmu. Mungkinkah itu sebabnya, senyummu yang begitu kusukai itu seringkali guratnya menggariskan rasa sedih?

Pun kesedihan menghabisimu nyatanya tak berhenti kehampaanmu terus mengisiku. Seringkali kupertanyakan sendiri dalam hati bagaimana kau melakukannya, menjadi dirimu saat ini; juga hatiku yang terang-terangan terus kau curi. Tak bisakah kau buat celah agar bisa kumengerti? Setidaknya aku tau jika nanti kamu datang lagi dan sedih masih terus rapat merengkuhmu hingga lagi-lagi kau putuskan untuk hilang dan pergi.

Jika nanti kau datang lagi, kutuliskan ini untuk suatu hari kau gapai ketika kau kan tenggelam dalam rasa sedih.

Jika kau ingin datang lagi, kepergianmu memang melukai tapi menyambutmu datang lebih kusiapkan setengah mati.

Jika kau datang lagi dan perasaanku masih tak juga cukup untukmu punya arti, jemariku masih selalu ada untuk kau raih.

Dan jika kesedihan terlalu memberatkan hati dan hanya tangis yang kau punya, kau hanya cukup temukan mataku dan aku kan menghampirimu meski harus berlari. Entah kemana lagi setelah ini, yang kutau bersamamu selalu banyak tempat bagus untuk disinggahi. Tempat yang selalu ada dalam mimpi-mimpiku, yang entah dimana itu mataku selalu berlabuh pada sosokmu.

Aku sudah lama tak menangisi kepergianmu, seakan hati punya kesibukannya sendiri untuk mengobati. Jikalah sempat kau tanyakan tentang perasaanku nanti, mungkin tak juga bisa kujelaskan meski ini adalah hari yang begitu kunanti. Kuutarakan perasaanku dan kau tau bagaimana perasaanku. Tapi rasanya hatiku cukup bisa menahannya, seluruh perasaanku tak cukup lapar memamah semua sedihmu. Kau tau kan bintang tak akan habis meski kuhitung semalaman? Seperti perasaanku yang tak pernah cukup meski kujelaskan, yang sudah kusiapkan jika nanti harus kutinggalkan.

Maka datanglah lagi meski sedihmu masih selalu utuh, meski pergi lagi adalah jalan yang nanti kau pilih. Aku terlanjur berjanji pada diri yang sejak awal selalu merasa kau buat penuh, untuk selalu di sampingmu hingga kau pulih.

0 comments