Punca
Pagi itu,
Aku
merasa kehilangan sesuatu.
Mataku
terus bergerak pada banyak arah
seolah
kesulitan mendapatkan fokusnya.
Kuseduh
kopi pagiku, kali ini aku ingin terasa manis.
Tak
kurasakan manis yang kuingin
hingga
gelas itu hanya berakhir dengan dingin.
Kakiku
terus beranjak
sedang
kepalaku kupaksa untuk terus terisi
Aneh
sekali, meski begini
lelah
tak juga menghampiri.
Bahkan
aku tak ingat
jika
ada dering gawai yang selalu aku jawab dengan cepat
saat
jam dua belas tepat.
Pagi
itu,
Kulihat
diriku di dalam kaca,
tak
menemukannya
Dan
pantulan di dalamnya

0 comments