hhh kgn
Aku menyukai gelayut suaramu tiap memanggilku, seperti teduh halte Basra jam delapan pagi. Aku menikmati obrolan malam kita sebelum tidur meski tak jarang banyak hening yang menggenang saat kantuk mulai datang. Aku juga selalu menantikan panggilan video kita tiap pagi, aku sibuk mencari bedak di tengah kantukmu yang enggan beranjak.
Tapi aku juga menikmati sesak jalan raya di jam pagi dan
pulang meski sering kuumpat diam-diam para pengendaranya, langit jingga selepas
maghrib ketika menuju rumah, lampu-lampu jalan yang perlahan menelan gelap,
bangunan-bangunan tinggi yang mulai berkedip warna-warni atau kepul hangat
cilok pinggir jalan.
Dan tiba-tiba aku mau kamu ada berdiri di sini.
Dalam antrian cilok meski menggerutu sesekali.

0 comments