Paket
Seringkali aku merasa bersalah pada kurir yang mungkin sedang bertugas untukku, entah bagaimana shift kerjanya tapi kukirimkan paketku untukmu lima kali tiap harinya. Semoga ada shift karena jika aku sendiri yang mengirimnya di perjalanan puluhan kilo bolak-balik begitu pasti penat di jalan, apalagi kalau macet parah. Sudah kutuliskan lengkap namamu dan kubungkus rapi meski tanpa pita, tapi jika mungkin ketika kau terima nanti ada kusut atau kurangnya akan kuperbaiki di kiriman selanjutnya.
Yang pertama, sebagai bising alarm
yang membangunkanmu tepat di jangkauan tangan ketika pagi tiba
Yang kedua, sebagai kotak makan
siang yang kerap menggoda ujung hidungmu dengan aromanya
Yang ketiga, sebagai terik
matahari sore yang memicingkan matamu saking silaunya
Yang keempat, sebagai hembus angin
yang dinginnya selalu menemani perjalanan pulangmu menyusuri kota
Yang kelima, sebagai gagang pintu
kamar yang segera kau tutup agar kau bisa merebahkan semua lelahmu di dalamnya
Maka lengkap sudah paketku, lima
kecup untuk pipi atau keningmu. Dari kotaku yang sedikit agak jauh, dengan rindu yang
selalu penuh.

0 comments