Bertamu ke Stand Up Nite Jember
Sebelumnya, lagi-lagi mohon maaf lahir batin terlebih dahulu karena baru sempat bisa untuk berbagi cerita saat 1st Stand Up Nite Jember 6 April 2013 lalu. Lagi-lagi saya juga pake alasan karena kerjaan yang menumpuk saat ditinggal cuti saat itu. Pret ah, Pitt!!
Iya, iya sok sibuk sendiri gitu ceritanya.
Sebelum review siapa aja yang jadi Opener dan gimana ramenya malam itu, saya tsurhat dikit ya #CurhatMustExist
Selasa,12 Maret 2013.
Baru saja mensukseskan diri sendiri sebagai calon
penonton 1st Stand Up Nite @StandUpIndo_JBR - Jember dengan guest
comic @adjisdoaibu daaaaaan…. @muhadkly
Acho!!!
Iya bang Achooo… *love*
Setelah November tahun lalu di Stand Up Nite-nya UNY di Jogja, kali ini memantapkan hati akan meninggalkan Surabaya (lagi) untuk
bertemu dengan bang Acho di Jember setelah gagal bertemu langsung di SUN UNY
waktu itu. Berbekal stalking akun komunitas malam itu, saya
mendapati venue di salah satu hotel di Jember. Tentu saja kabar baik buat saya
yang sama sekali ga pernah kepikiran akan pergi ke kota ini *salimin orang Jember
satu-satu*
Royal Hotel n Lounge.
Malam itu juga langsung reservasi untuk kedatangan saya tanggal 6 April nanti.
Sambil terus berdoa, optimis bang Acho juga akan bermalam di hotel tersebut.
Dan ternyata semua itu sirna. Bang Acho dan bang Adjis tidak bermalam di Royal
Hotel.
Travel juga sudah reservasi esok paginya. Pukul 5 pagi
untuk keberangkatan Sabtu, 6 April 2013. Iya, 5 pagi.
Ini room saya di Royal Hotel n Lounge.
Sabtu, 6 April 2013.
Entah setiap mau nonton bang Acho selalu ada godaan. Jika
SUN UNY November lalu terjebak macet total saat keluar kantor, kali ini insiden
dompet ketinggalan di kantor dalam posisi keluar kantor Jumat jam 9 malam. Dan baru tersadar saat akan menguras ATM
dekat rumah untuk perbekalan esok pagi. Saat itu 21.30 WIB. Ga mau ngebayangin
kalo harus kembali ke kantor pada jam itu.
Jalan utamanya ya besok pagi-pagi buta kembali ke kantor.
FYI, travelnya berangkat dari daerah Pakis. Rumah saya
daerah Lidah dan kantor di daerah MArgomulyo.
Rute Subuh itu adalah Lidah – Margomulyo – Pakis. Dengan
motor yang lampu utamanya, mati. Yang harusnya bisa total satu jam, jadi satu
jam setengah. Yang harusnya travel jam 5 pagi, molor nungguin saya hingga 05.30
WIB. *sungkem bapak travel*
Ini gambar
yang saya ambil saat menuju kantor.
Perkiraan perjalanan dari bapak driver adalah 5 jam
perjalanan.
Nyatanya, saya menghabiskan 6 jam duduk gelisah untuk
sampai tujuan. Jember jauh, Bung!!
#DapatLebih
Dan.. Ini cerita dari saya
tentang #1stStandUpNiteJember
malam itu ;)
Senang rasanya bisa mencoba
medan dan atmosfer kota lain selain Surabaya untuk menyaksikan sebuah Stand Up
Show. Setelah Jogja, saya punya kesempatan mengunjungi Jember dari bangku
penonton. Mungkin ga hanya cukup dengan ‘Senang’, tapi Luar Biasa Senang.
Ini venue-nya..
Dan MC kita malam itu adalah
seorang komika dari Surabaya yang baru saja menggelar mini shownya bertajuk
#iDoNow di Surabaya.Adiya Rahman Pradana @donooo182
Setelah membacakan beberapa
peraturan, saatnya membuka #1stStandUpNiteJember
dengan komika lokal yang pertama dari total tujuh opener lokal. Iya, tujuh. Banyaaak, brooooh…
Eits, lupa. Sebelum penampilan pertama komika lokal, malam itu ada
penambilan Beat Box loh. Itu yang dari mulut bisa keluar musik
sedak-seduknyaaa. Kalo kata si Dono sih Bisboks. Ah.. Dia mencemarkan nama baik Surabaya..
Opener lokal pertama, Gagang Ramadhan @Gagaaang
Dengan catch phrase-nya 'Tak Beres' (Madurese Spelling ya bacanya), Gagang jadi pembuka yang bagus malam itu.
Opener lokal kedua, Denis Han @hey_DenisHan Dengan catch phrase-nya 'Tak Beres' (Madurese Spelling ya bacanya), Gagang jadi pembuka yang bagus malam itu.
First thing yang kepikiran malam itu saat dia berlari menuju panggung dengan backsound a la girlband yang riang itu, ini lakik lucuk banget sik!!! Tapi sedikit disayangkan ada sedikit insiden........... Nge-bom?
Opener lokal ketiga, Dicky Permady @Anak_Keju
Opener malam itu yang masih SMA. Dia bilang dia itu kemaluan gara-gara namanya ada dick-nya. Jadi sebenernya dia itu Titit Yang Berjalan. *halah*
Opener lokal keempat, Roy. Ga nemu account twitternya :'(
Komika yang menurut saya paling stabil malam itu :D
Opener kelima, Ilhamsyah @ilhamsyah
Komika pinter (katanya) ini anjirrr banget mukanya. Lempeeeng. Dari awal sampe terakhir. Satu kata buat dia. Suka. Haha..
Ini opener keberapa ya? *dikeplak*
Oke, keenam. Adjie Langit Saputra @langitbikull
Komik kaya raya dengan design wajah yang persegi ini mengingatkan saya akan Stanley. Stanley Squarepants, sepupunya Spongebob *dikeplak lagi*
Opener lokal yang terakhir. Yang affuuu sekali malam ituu. M. Rizky Zulkarnaen @Rizky_Z
Komik alay ini...Cucok. Anjir banget!!
Komik alay ini...Cucok. Anjir banget!!
Bung @adjisdoaibu !!!
Saya termasuk paling jarang banget ngikutin performnya
bang Adjis, tapi malam itu bisa langsung ikut gila dengerin materinya. Sayang
ada yang kurang sih dari performnya si abang yang penampilannya ditiru Iqbaal
CoJun malam itu (prêt). Kurang goyang kaki kanan diserong ke kiri lewat
belakang, kaki kiri serong ke kanan lewat belakang aja kayaknya. Eaaa…
Dan yang ditungggguuuuuuuuuuuuuuu…….
Headliner kitaaa.... Bang @muhadkly Achoo pastinyaaa….
Sebelum malam itu bang Acho pernah tanya, ‘emang ga bosen? Materinya sama kek di Jogja loh’
I said no. Mana bisa bosen. Malam itu buktinya. Saya
masih ketawa di setiap bit-bit yang dibawain bang Acho. Dari awal hingga akhir
:’)
#AchoGarisKeras
Duh, belum ucapin apa-apa ya ke @StandUpIndo_JBR.
Happy 1st anniversary buat @StandUpIndo_JBR.
Tahun pertama, masih unyu-unyu. Semoga langgeng, komikanya nambah,
keberadaannya menjadi berkah :3
Jujur, di menit-menit awal saat Dono membuka acara,
gemeeees banget sama audience Jember. Masih pada alim. Jawab salam dari Dono
masih malu-malu. Ketawain jokes-jokesnya si Dono sebagai MC masih
ditahan-tahan. Saya yang kebiasaan ketawa lepas, jadi sedikit canggung.
Tapi bukan Dono kalau ga bisa membuat cair suasana. Buktinya, malam itu tak berjalan
canggung menurut saya sendiri. Dari riffing penonton, nge- roast setiap komika
lokal setelah perform, nge-roast Ubed juga saat ikut mini games, juga sisi Jancuk (Jantan Cucok)-nya dia menurt
saya lumayan berhasil untuk memancing tawa audience. Jadi ga canggung lagi, ga
malu-malu lagi ketawanya.. :”>
Mau sampein
beberapa uneg-uneg gapapa yaa.....
Boleh yaaa....
:D
Ada satu hal
yang selama acara berlangsung pengen rasanya saya berdiri, teriak..
“INIII...
Panitianya manaaaaaa siiihh”
Mungkin
sepele, tapi bagi saya ini ganggu banget.
Karena bagi
saya yang namanya peraturan kalo sekali dua kali dibiarin tanpa ada tindakan
panitia untuk mencegah ya buat apa dibuat peraturan itu. Ya buat apa dari awal
si MC ngingetin adanya peraturan.
Blits kamera,
misalnya.
Baru opener
pertama setelah peraturan dibacain, blits kamera sudah banyak muncul. Dan ga
ada tindakan panitia untuk sekedar menegur. Dan itu berlangsung hingga pertengahan acara. Sayang sekali.. :(
Kalau di
@StandUpIndo_SBY sih, langsung disamperin, ditegur. Paling parah, itu kamera
disita selagi acara berlangsung. Hihihiii. Cmiiw.
Juga ada
beberapa hal yang bagi saya seorang audience, sedikit mengganggu meriahnya
malam itu.
Tidak sama-nya
batas waktu seorang komika diatas panggung.
Disadari atau
engga, waktu yang dimiliki komika lokal satu dengan lain-nya itu ga sama. Jadi
kesannya, ya kamu Stand Up suka-suka lah. Seberapa kuat kamu nyampein materi.
Jadi sempat saat lagi baru ngakak-ngakaknya, dia sudah closing line. Loh, sudaaaah??? *Sambil masih ngakak*
Atau saat udah
klimaks (ketawanya) dia masih nyampein bit baru. Padahal kita udah capek
ketawa.
Sayang aja
kalo setiap komika ga punya waktu yang sama diatas panggung.
Satunya bentar
banget, satunya ini kapan kelarnya??
Opener yang
nge-bom.
Saya memang ga
tau gimana rasanya, gimana susahnya berdiri dihadapan orang banyak. Menyampaikan
sesuatu yang ternyata ga bisa tersampaikan ke audience. Tapi mengingat ini
sebuah Stand Up Nite dengan Guest Comic Nasional, sayang sekali jika ada
insiden seperti ini.
Jadinya
penasaran dan akhirnya suudzon, emang ga ada seleksi? Atau uji materi? Karena
setau saya dan info dari 'orang dalam', saat di @StandUpIndo_SBY setiap akan mengadakan sebuah Stand Up Show, opener selalu seleksi di sebuah ajang
open mic.
Semoga SUN selanjutnya lebih oke yaa :D :*
Semoga SUN selanjutnya lebih oke yaa :D :*
Belajar dari
kesalahan saya waktu SUN UNY waktu itu yang kurang menikmati setiap penampilan
komika-komika lokalnya (padahal saat itu penampilan mereka keren banget) karena sebagian besar materinya seputar
kampus dan daerah Jogja yang sama sekali saya ga tau. Justru setelah
acara selesai, dibantu teman dengan pengetahuan seputar Jogja yang lumayan oke,
saya baru bisa paham akan materi-materi openernya saat itu. Sebagai pelajaran,
nonton Stand Up di kota orang ada baiknya mengenal medan dulu sebelum
berekspektasi tinggi akan komika lokalnya.
Hal ini saya terapin saat di Jember. Di SUN
JBR ini saya cukup was-was jika hal ini terulang, untuk itu saya pasang
ekspektasi yang tidak terlalu tinggi. Tapi ternyata cukup bisa gila kok, komika lokal Jember lebih global materinya. Angle-nya
cukup luas, tidak selalu membahas tentang seputar Jember saja. Perasaan was-was itu pun hilaaang...
*ciyumin openernya
satu-satu* *digampar*
Terlepas dari
beberapa hal yang sedikit mengganggu itu, konsep SUN malam itu keren loh.
Venuenya aja di hotel. Ada surprise
part-nya. Bisboks (ini kata Dono), Beat box maksudnya. Kalo di SUN UNY sih waktu itu berdiri sambil nyanyi
Indonesia Raya. Di SUN JBR juga ada mini games untuk penonton yang
berhadiah merchandise. Salah satunya kok ya si Ubed yang maju. Habis sudah kena
Roast si Dono.
Tidak ada niat
untuk mengunggulkan komunitas kota mana yang lebih bagus. Saya juga masih awam
sebagai penikmat Stand Up Comedy. Setiap komunitas pasti memiliki kebijakan
show sendiri-sendiri. Punya rules tersendiri tentang bagaimana tercapainya
sebuahnya Stand Up Show.
Tidak ada niat
juga untuk membanding-bandingkan komunitas ini dengan yang itu. Saya coba
menyampaikan pengalaman saya setiap menikmati sebuah Stand Up show di
kota lain.
Audience
memang taunya beres. Beli tiket, duduk, ketawa. Rewel juga. Itu sih saya.
*siap-siap
dijitak*
Sekali lagi
selamat ulang tahun untuk @StandUpIndo_JBR yang pertama.
Terus merangkul komika-komika lokal kita. Semakin jaya menuai tawa. Semakin
langgeng usianya, karya-karyanya. Bersama-sama komunitas daerah menuju
ibukota. Halah.
Support Comic
Local.
Viva La
Komtung.
;)


2 comments
itu yang moto perjalanan ke kantor siapa yak? *gakpenting* :D
BalasHapusAKUU, KAAAKKK.... AKUUUUU......
BalasHapus*tarik-tarik krah baju sendiri*