Perihal: Perisai Kabut

Diakah Jingga, Hujan?
Yang pertama menyapamu di tempat terbaik melihat matahari hilang diantara Sumbing dan Sindoro?
Atau mungkin, Embun?
Yang kala itu kamu begitu menyayanginya, hingga sekian lama kalian berpisah pun jantungmu selalu berdegub tak karuan setiap mengingatnya?

Bagiku dia matahari terbit.
Yang kamu tunggu dengan debar kencang meski napas dinginmu tak reda begitu saja dengan meniup-niup kopi panas di cangkir tutup termosmu. Yang memaksaku bangun dari segala bentuk mimpi yang melelapkanku di tengah hujan semalam.


Selamat.

2018, Februari.

0 comments