Mesakke Bangsaku Surabaya
Sabtu, 5 Oktober 2013
Auditorium RRI Surabaya
Sebuah tour Stand Up Comedy dimulai tepat
pukul 19.00 WIB sesuai jadwal.
Bukan ga mau nunggu yang telat, tapi
menghargai yang tepat.
Yang Wongsoyudan atau penikmat Stand Up
Comedy pasti ngerti ini kalimatnya siapa. Hehe.
Ya, 5 Oktober 2013 ini Surabaya kebagian
jadwal tour bang Pandji yang kali ini disponsori oleh @smartfrenworld
juga Citilink
dalam rangkaian tournya bertajuk #MesakkeBangsaku (Kasihan Bangsaku) yang juga
sudah dimulai sejak bulan Juni 2013 hingga Desember 2013 nanti. Untuk info jadwal bisa dilihat disini.
Mesakke Bangsaku ini juga menjadi stand up
specialnya ketiga setelah Bhineka Tunggal Tawa dan Merdeka Dalam Bercanda dan
penampilan ke......sekian kalinya di Surabaya. Dan ini penampilannya setelah Republik Komedi bulan Agustus 2013 lalu.
Dibuka oleh dua host kebanggaan @StandUpIndo_SBY yang syudah tidak asrriing lagi.
Juga @donooo182
Yang tak pernah sampai kehabisan akal untuk membiarkan kami para audience untuk berhenti tertawa sejenak.
Selain opener yang dipilih langsung oleh
bang Pandji untuk menemani di setiap kota Mesakke Bangsaku ini, stand up
specialnya ini juga menghadirkan #smartcomic lokal yang akan membuka tour
Mesakke Bangsaku.
Dan dibuka oleh.... *drum roll*
Komika bongsor satu ini berhasil membuka
Mesakke Bangsaku dengan baik. Cuma butuh dua detik untuk kita dibuatnya HLAAAAR
HLAAAAR malam itu *ambil wudhu*
Saatnya untuk opener yang dibawa bang
Pandji dari Jakarta yaa..
Ada @alphisugoi !!
Komika (yang juga) bongsor ini tak mau
kalah membuat kita ngakak dengan bit-bitnya tentang kehidupan keluarganya yang
ajaib.
*googling mamanya Alphi*
Opener lokal sudah, opener bawaan juga
sudah..
Kram pipi sama perut kebanyakan ketawa juga
sudah..
Tapi ga bakal ‘sudah’ dong ya kalo yang
punya stand up show-nya ga perform :D
Sesuai tema stand up specialnya malam itu, bang Pandji mencoba membuka sisi-sisi menyedihkannya bangsa kita, Indonesia.
Dibuka dengan bagaimana menyedihkannya
Indonesia terhadap kaum minoritas yang ada di dalamnya. Bukan bang Pandji kalau
mempresentasikan materinya tanpa data, semua dikupas habis.
Juga tabiat orang-orang Indonesia yang budaya
protesnya masih rendah tentang semua yang ga
beres di sekitarnya.
Sekalipun dari tema ini tentang kenegaraan,
bang Pandji juga membahas banyak hal. Dari kehidupannya yang seorang Family–Man, membahas
tentang kesehariannya bersama sang istri hingga favorit saya, Dipo! HAHAHA.
Juga ada bit sekelas ‘kelas romansa’ macam
Hitm*n untuk para jomblo yang datang malam itu. HAHAHA.
Kalau telinga kalian ditongkrongin
lagu-lagunya bang Pandji, kunci ‘kelas romansa’nya malam itu ada di kalimat
pertama lagu Dibayang Masa Lalu, di album Provocative Proactive :p
Kalo yang ini bang Pandji berhasil
membongkar tas ‘ariel’ yang dibawa oleh salah satu audience.
| charger kodok -_-* |
| --" |
Semua keprihatinannya disampaikan dalam
bit-bitnya malam itu. Materi yang berat tapi bang Pandji berhasil menyampaikan
dengan pemahaman yang sederhana. Selain semua keresahannya malam itu, bang Pandji juga
memberikan solusi.
Yang salah satunya adalah dengan Pemahaman
Politik.
Karena ketika kita tidak peduli dengan
politik, berarti ga peduli dengan kehidupan kita. Kenapa? Karena politik
mengatur segala lini kehidupan kita.
Kurang lebih 1,5 jam bang Pandji berdiri di
atas sana menjalankan tugasnya mencerdaskan kehidupan bangsa *halah* Agak berlebihan?
Buat saya engga, karena sesuai apa yang juga disampaikan bang Pandji malam itu,
“Yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan
bangsa itu bukan hanya para guru, tapi orang yang punya ilmu. Kalo punya ilmu
ya dibagi, jangan pelit”
Seperti itulah saya lihat malam itu. Pengetahuan tentang ilmu
politiknya dibagi untuk kita semua yang disana malam itu.
Ada satu yang berbeda malam itu setelah riuh
tepuk tangan penonton mengiringi salam penutupnya bang Pandji dibanding Merdeka
Dalam Bercanda. Kali ini ada session Tanya Jawab mengenai materi-materi yang
sudah dibawakan selama kurang lebih 1,5 jam tadi.
Ini salah satunya.
Tepat setelah menjawab pertanyaan keempat
*cmiiw*, bang Pandji menutup Mesakke Bangsaku malam itu.
Awesome.
Jadi, apa kesimpulan Mesakke Bangsaku
Surabaya malam itu?
Sebuah Stand Up Show Special Kelas Berat.
Materi berat.
Hasil positif yang saking banyaknya sampe
berat bawanya *angkat beras sekarung*
Serta pengisi acara yang benar-benar berat
*oke ini berlebihan*
*lalu ditiban*

2 comments
ini ngefoto pake hp mbak?
BalasHapusSLR, kak.
Hapus